BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Keluarga
Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling
dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan
dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat
kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan
kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang
tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima
sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas
wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi
Untuk mewujudkan misi keluarga kecil, bahagia, dan berkualitas di perlukan keterlibatan semua pihak. Dukun sebagai orang terdekat dengan ibu hamil di masyarakat berkontribusi terhadap suksesnya pelaksanaan program KB dan menjaga kesehatan ibu hamil, bersalin, dan nifas dengan makanan bergizi. Melalui penyuluhan gizi dan KB yang di lakukan oleh tenaga kesehatan kepada dukun, di harapkan dukun dapat menindaklanjuti dengan menyebarkannya kepada masyarakat.
Untuk mewujudkan misi keluarga kecil, bahagia, dan berkualitas di perlukan keterlibatan semua pihak. Dukun sebagai orang terdekat dengan ibu hamil di masyarakat berkontribusi terhadap suksesnya pelaksanaan program KB dan menjaga kesehatan ibu hamil, bersalin, dan nifas dengan makanan bergizi. Melalui penyuluhan gizi dan KB yang di lakukan oleh tenaga kesehatan kepada dukun, di harapkan dukun dapat menindaklanjuti dengan menyebarkannya kepada masyarakat.
Bidan sebagai
salah satu tenaga kesehatan harys memberikan imformasi kepada dukun tentang
pentingnya makanan bergizi untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi, serta
menghindari pantang makanan. Selain masalah gizi, materi KB perlu diberikan
juga kepada dukun. Dengan keikut sertaan dukun dalam menyukseskan program KB,
kesejahteraan ibu dan bayi meningkat. Ibu mempunyai banyak waktu untuk menyusui
dan merawat bayi, menjaga kesehatan sendiri, dan mengurus keluarga. Pencatatan
kelahiran dan kematian ibu dan bayi merupakan pembinaan yang penting dukun
adalah pencatatan kelahiran dan kematian. Pemberian materi pencatatan kelahiran
dan kamatian di tujukan untuk mempermudah dalam pendataan jumlah kelahiran dan
kematian di suatu wilayah atau desa, serta bermanfaat dalam pelaksanaan proses
audit apabila ada kematian baik ibu maupun bayi.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Dapat memahami tentang Penyuluhan Gizi dan KB serta Pencatatan Kelahiran dan Kematian Ibu atau Bayi.
1.2.1 Tujuan Umum
Dapat memahami tentang Penyuluhan Gizi dan KB serta Pencatatan Kelahiran dan Kematian Ibu atau Bayi.
1.2.2 Tujuan Khusus
• Kita dapat mengetahui Pengertian
• Kita dapat mengetahui
• Kita dapat mengetahui Fungsi polindes
• Kita dapat mengetahui Persyaratan pilindes
• Kita dapat mengetahui Kegiatan polindes
• Kita dapat mengetahui Prinsip –prinsip polindes
• Kita dapat mengetahui Indikator polindes
• Kita dapat mengetahui Kategori polindes
• Kita dapat mengetahui Unsur- unsur polindes dan kebijakan penempatan bidan desa
• Faktor rendahnya pemanfaatan polindes
• Kita dapat mengetahui Pengertian
• Kita dapat mengetahui
• Kita dapat mengetahui Fungsi polindes
• Kita dapat mengetahui Persyaratan pilindes
• Kita dapat mengetahui Kegiatan polindes
• Kita dapat mengetahui Prinsip –prinsip polindes
• Kita dapat mengetahui Indikator polindes
• Kita dapat mengetahui Kategori polindes
• Kita dapat mengetahui Unsur- unsur polindes dan kebijakan penempatan bidan desa
• Faktor rendahnya pemanfaatan polindes
1.3 Rumusan Masalah
Pada pembahasan ini akan membahas tentang “Penyuluhan Gizi dan KB”.
Pada pembahasan ini akan membahas tentang “Penyuluhan Gizi dan KB”.
1.4 Manfaat
Untuk dapat
mengenal dan memecahkan masalah atau kebutuhan yang dirasakan masyarakat, baik
dalam bidang kesehatan maupun dalam bidang yang berkaitan dengan kesehatan,
agar mampu memelihara kehidupannya yang sehat dalam rangka meningkatkan mutu
hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui Pembangunan Ksehatan Masyarakat
Desa.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Gizi
Gizi adalah
hubungan atau pengaruh dari konsumsi makanan terhadap derajat kesehatan atau
penampilan seseorang. Gizi ibu hamil adalah makanan yang mengandung zat tenaga
zast pembangun dan zat yang sesuai dengan kebutuhan gizi ibu hamil.
Nutrisi
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang janin, pemeliharaan
kesehatan ibu, dan persediaan laktasi baik untuk ibu maupun janin. Berat badan
ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai dengan usia kehamilan. Berat badan
bertambah dengan normal, menghasilkan anak yang normal. Kenaikan berat badan
ideal pada ibu hamil sebanyak 7 kg ( untuk ibu yang gemuk ). Diluar batas itu
di nilai normal.
Dalam 3 bulan
pertama, berat badan ibu hamil akan naik sampai 2 kg. Kemudian, dinilai normal
jika setiap minggu berat badannya naik 0,3 kg. Pada kehamilan tua, rata – rata
kenaikan berat badan ibu akan mencapai 12 kg. Jika kenaikan berat badan lebih
dari normal, akan berisiko mengalami komplikasi preeklamsia dan janin terlalu
besar sehingga menimbulkan kesulitan persalinan.
2.2 Manfaat gizi seimbang pada ibu hamil,bersalin
dan nifas
1) Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan
2) Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri
3) Supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas
4) Produksi ASI semakin banyak
1) Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan
2) Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri
3) Supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas
4) Produksi ASI semakin banyak
2.3 Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil dan janin
yang dikandungnya
1. Terhadap Ibu
1. Terhadap Ibu
Menyebabkan
resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, perdarahan, BB ibu tdk
bertambah secara normal, dan terkena infeksi.
2. Terhadap Persalinan
Mengakibatkan
persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), perdarahan
setelah persalinan serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
3. Terhadap Janin
Mempengaruhi
proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir
mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum
(mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
2.4 Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil
Sumber Gizi
|
Wanita Hamil
|
Kalori
Protein
Kalsium
Fe
Vit A
Vit B
Vit C
Vit D
Riboflavin
Asam Mikotin
|
2.500 kal
85 gram
1,5 gram
15 mg
6000 iu
1,8 mg
100 mg
2,5 si
18
600
|
Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil
1. Energi
1. Energi
Dihasilkan
dari karbohidrat, protein dan zat patinya. Kebutuhan energi dihitung secara
individu kemudian ditambah dengan tambahan energi untuk ibu hamil sesuai dengan
usia kehamilan
Penambahan energi :
• TRIMESTER I : 100 kal
• TRIMESTER II : 300 kal untuk pemekaran jaringan ibu (peningkatan volume darah, pertumbuhan uterus dan payudara, penumpukan lemak)
• TRIMESTER III : 300 kal untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
• TRIMESTER I : 100 kal
• TRIMESTER II : 300 kal untuk pemekaran jaringan ibu (peningkatan volume darah, pertumbuhan uterus dan payudara, penumpukan lemak)
• TRIMESTER III : 300 kal untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
2. Protein
Ibu hamil
membutuhkan protein lebih banyak biasanya. Protein hewani lebih besar di
bandingkan protein nabati.Ibu hamil
minimal mengkonsumsi 17g protein/hari.Pada
TM I: 1g/kg BB/ protein.TII: 1,5g/kg BB/hari.TM III : 2g/kg BB/hari. Total kebutuhan
protein tidak lebih dari 15% kebutuhan energi.
Jenis protein dengan nilai tinggiantara lain daging, ikan, telur, tahu, tempe, kacang-kacangan, biji-bijian, susu, yogurt, dll.
Jenis protein dengan nilai tinggiantara lain daging, ikan, telur, tahu, tempe, kacang-kacangan, biji-bijian, susu, yogurt, dll.
3. Vitamin
Ada beberapa
jenis vitamin yang penting untuk ibu hamil. Jika ibu hamil sampai kekurangan
vitamin, pembentukan sel-sel tubuh anak akan berkurang. Anak dapat kurang
darah, cacat bawaan, kelainan bentuk, bahkan ibu dapat keguguran. Vitamin yang
dibutuhkan ibu hamil adalah B6, C, A, D, E dan K.
4. Kalsium
Kalsium
Sangat penting karena dibutuhkan untuk pembentukan tulang. Apabila kekurangan
kalsium, bayi yang dikandung akan menderita kelainan tulang dan gigi.Dibutuhkan
untuk pertumbuhan janin sekitar 250mg/hari dan untuk persediaan si ibu.
Sumber utama: susu dan hasil olahannya, udang, sarden, dll .
Sumber utama: susu dan hasil olahannya, udang, sarden, dll .
5. Fosfor
Mineral ini
dapat diperoleh dari makanan sehari – hari. Fosfor berhubungan erat dengan
kalsium. Jika jumlahnya tidak seimbang di dalam tubuh, dapat terjadi gangguan.
Gangguan yang paling sering adalah kram pada tungkai.
6. Zat besi
Sel darah
merah ibu hamil bertambah sampai 30mg/hari. Berarti, ibu hamil membutuhkan
tambahan 700 – 800 mg zat besi. Kebutuhan zat besi ibu hamil meningkat pada kehamilan
trimester II dan III. Zat besi Berasal dari makanan & suplementasi tablet
Fe.Defisiensi Fe lebih berpengaruh pada ibu. Akan menyebabkan kekurangan Hb
dalam darah yang diperlukan untuk membewa O2 kepada janin dan sel ibu hamil.
Distribusi Fe antara lain :
• 300mg besi ditransfer ke janin
• 50-75mg untuk pembentukan plasenta
• 450mg untuk menambah jumlah sel darah merah
• 200mg hilang ketika melahirkan
• 300mg besi ditransfer ke janin
• 50-75mg untuk pembentukan plasenta
• 450mg untuk menambah jumlah sel darah merah
• 200mg hilang ketika melahirkan
7. Yodium
Yodium cukup
diperoleh dari air minum dan sumber bahan makanan laut.
Kebutuhan: 200mikrogram/hari
Kekurangan: janin hipotiroidisme, kretinisme, kerusakan syaraf.
Sumber utama: garam, makanan laut, air, sayur.
Kebutuhan: 200mikrogram/hari
Kekurangan: janin hipotiroidisme, kretinisme, kerusakan syaraf.
Sumber utama: garam, makanan laut, air, sayur.
8. Asam Folat
Asam folat
dibutuhkan untuk pembentukan sel baru, membantu mengembangkan sel syaraf dan
otak janin. Kebutuhannya 0,4 mg/hari Sumber asam folat adalah hati, sayuran,
hijau, jeruk orange, kembang kol, kedelai/kacan-kacangaan lain, roti, gandum,
serealia, dll.
9. Zat Seng (zinc)
Dari beberapa studi dilaporkan
bahwa ibu hamil yang memiliki kadar zat seng rendah dalam makanannya berisiko
melahirkan prematur dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Sedangkan
suplementasi zat seng tidak didapatkan kejelasan mengenai keuntungan
mengkonsumsi seng dalam jumlah yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat seng
dalam jumlah cukup banyak merupakan langkah antisipatif yang dapat dilakukan.
Zat seng dapat ditemukan secara alami pada daging merah, gandum utuh,
kacang-kacangan, polong-polongan, dan beberapa sereal sarapan yang telah
difortifikasi. Pada umumnya, wanita tidak membutuhkan tambahan suplemen,. Namun
ibu dapat mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng sehari) jika ibu dalam
kondisi yang sehat.
Kebutuhan makan ibu hamil dalam sehari
Bahan Makanan Trimester 1 Trimester 2 Trimester 3
Bahan Makanan Trimester 1 Trimester 2 Trimester 3
Bahan Makanan
|
Trimester 1
|
Trimester 2
|
Trimester 3
|
Nasi
Ikan
Tempe
Sayuran
Buah
Gula
Susu
Air
|
3 ½ piring
1 ½ potong
3 potong
1 ½ mangkuk
2 potong
5 sdm
1 gelas
6 gelas
|
4 piring
2 piring
4 potong
3 mangkuk
2 potong
5 sdm
1 gelas
6 gelas
|
3 piring
3 potong
5 potong
3 mangkuk
2 potong
5 sdm
1 gelas
6 gelas
|
2.5 Penyuluhan KB
2.5.1 Pengertian KB
2.5.1 Pengertian KB
Kontrasepsi
adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Sebelum pemberian metode
kontrasepsi, misalnya pil, suntik, atau AKDR, terlebih dahulu menetukan apakah
ada keadaan yang membutuhkan perhatian khusus atau masalah ( diabetes atau
tekanan darah tinggi ) yang membutuhkan pengamatan dan pengelolaan lebih lanjut
sehingga masalah utama dapat diketahui melalui anamnesis dan setiap klien dapat
memilih kontrasepsi yang di inginkan.
Program KB adalah bagian yang terpadu dalam program pembangunan nasional dan bertujuan untuk turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual, dan sosial penduduk Indonesia. Selain itu juga untuk memperkecil angka kelahiran, menjaga kesehatan ibu dan anak, serta membatasi kelahiran jika jumlah anak sudah mencukupi.
Program KB adalah bagian yang terpadu dalam program pembangunan nasional dan bertujuan untuk turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual, dan sosial penduduk Indonesia. Selain itu juga untuk memperkecil angka kelahiran, menjaga kesehatan ibu dan anak, serta membatasi kelahiran jika jumlah anak sudah mencukupi.
2.5.2 Tujuan program KB
Untuk
memperkecil angka kelahiran, menjaga kesehatan ibuanak, serta membatasi
kehamilan jika jumlah anak sudah mencukupi. Peserta KB akan mendapat pelayanan
dengan cara sebagai berikut:
a) Pasangan usia subur yang istrinya mempunyai keadaan
“ 4 terlalu” yaitu terlalu muda, terlalu banyak anak, terlalu sering hamil, dan
terlalu tua akan mendapat prioritas pelayanan KB.
b) Peserta KB diberikan pengertian mengenai metode kontrasepsi de¬ngan keuntungan dan kelemahan masing-masing sehingga ia dapat : menentukan pilihannya.
c) Harus mendapat informasi mengenai metode kontrasepsi dengan keuntungan dan kelemahannya sehingga ia dapat menentukan pilihannya
d) Harus dilakukan pemeriksaan fisik sebelum pelayanan KB diberikan kepada klien agar dapat ditentukan metode yang paling cocok dengam hasil pemeriksaannya.
e) Harus mendapatkan informasi tentang kontraindikasi pemakai. berbagai metode kontrasepsi.
b) Peserta KB diberikan pengertian mengenai metode kontrasepsi de¬ngan keuntungan dan kelemahan masing-masing sehingga ia dapat : menentukan pilihannya.
c) Harus mendapat informasi mengenai metode kontrasepsi dengan keuntungan dan kelemahannya sehingga ia dapat menentukan pilihannya
d) Harus dilakukan pemeriksaan fisik sebelum pelayanan KB diberikan kepada klien agar dapat ditentukan metode yang paling cocok dengam hasil pemeriksaannya.
e) Harus mendapatkan informasi tentang kontraindikasi pemakai. berbagai metode kontrasepsi.
2.6 Metode Kontrasepsi
2.6.1 Metode sederhana
2.6.1 Metode sederhana
A. Metode tanpa alat, antara
lain
KB Alamiah ( KBA ), metode kalender, suhu basal, lender serviks, simto termal, coitus interuptus.
B. Metode dengan alat
Mekanisme/ barier : kondom, barier intra vagina/ diafragma
Kondom adalah sarung karet tipis penutup penis yang menampung cairan sperma pada saat pria ejakulasi. Tingkat keberhasilannya 80 – 95%.
KB Alamiah ( KBA ), metode kalender, suhu basal, lender serviks, simto termal, coitus interuptus.
B. Metode dengan alat
Mekanisme/ barier : kondom, barier intra vagina/ diafragma
Kondom adalah sarung karet tipis penutup penis yang menampung cairan sperma pada saat pria ejakulasi. Tingkat keberhasilannya 80 – 95%.
2.6.2 Metode Modern
A. Hormonal : oral pil, suntik dan implant
• Jenis oral pil meliputi : POK dan mini pil
• Jenis suntikan meliputi : kombinasi dan progestin
• Jenis implant meliputi : norplant, implanon, jadena dan indoplant.
A. Hormonal : oral pil, suntik dan implant
• Jenis oral pil meliputi : POK dan mini pil
• Jenis suntikan meliputi : kombinasi dan progestin
• Jenis implant meliputi : norplant, implanon, jadena dan indoplant.
B. Mekanis : AKDR ( Copper T, Multiload, Seven
Copper, Lippes loap)
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gizi adalah
hubungan atau pengaruh dari konsumsi makanan terhadap derajat kesehatan atau
penampilan seseorang. Gizi ibu hamil adalah makanan yang mengandung zat tenaga
zast pembangun dan zat yang sesuai dengan kebutuhan gizi ibu hamil.
3.2 saran
Diharapakan
kepada tenaga kesehatan dengan adanya Pondok Bersalin Desa(POLINDES) dapat
melaksanakan upaya peningkatan kinerja dan kemampuan pelayanan Kesehatan
Masyarakat dengan melibatkan peran serta masyarakat sehingga timbulnya
kemandirian dan kesadaran dari setiap masyarakat untuk berkehidupan yang lebih
sehat
DAFTAR PUSTAKA
Meilani, Niken, dkk. 2009.
Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Fitramaya.
Bari saifudin, abdul. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Winda, Cheri. 2011. Makalah Pergerakan Peran Serta. Diunduh tanggal 8 April 2013, pukul 13.00 WIB, tersedia dari:
Yulifah, Rita. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika
Syafrudin, SKM, M. Kes, dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC
Bari saifudin, abdul. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Winda, Cheri. 2011. Makalah Pergerakan Peran Serta. Diunduh tanggal 8 April 2013, pukul 13.00 WIB, tersedia dari:
Yulifah, Rita. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika
Syafrudin, SKM, M. Kes, dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar